Selamat Datang di Blog Panduan Kebidanan dan Kesehatan Keluarga. Berbagai macam info dan tips mengenai kebidanan dan serba serbi kesehatan keluarga tersaji disini dan dikemas secara apik dan enak dibaca, cocok untuk dibaca mahasiswa kebidanan pada khususnya, dan wanita pada umumnya. semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.
 

Senin, 20 Mei 2013

Wanita Depresi Risiko Stroke Dua Kali Lipat

0 komentar

 
Wanita Depresi Risiko Stroke Dua Kali Lipat

TEMPO.CO, London-Sebuah studi baru memperingatkan: wanita depresi dua kali lebih mungkin untuk mengalami stroke. Risiko ini terjadi pada wanita di usia 40-an dan 50-an. Bukti mencolok menunjukkan bahwa kondisi ini membuat mereka lebih rentan pada kelompok usia 40-50 tahu. Dan ini merupakan usia yang lebih muda dari perkiraan sebelumnya.

Dalam studi selama 12 tahun, ribuan perempuan berusia 47-52 tahun, ditemukan memiliki tingkat depresi 2,4 kali lebih mungkin untuk menderita stroke dibandingkan dengan mereka yang tidak depresi. Bahkan, setelah mengambil faktor risiko lain, wanita depresi masih hampir dua kali lebih mungkin untuk menderita stroke.

Penulis studi yakni Caroline Jackson, mengatakan, pedoman pencegahan stroke mengabaikan peran potensial depresi. "Dokter perlu mengenali sifat serius kesehatan mental yang buruk dan efek apa yang terjadi dalam jangka panjang," katanya. "Kami mungkin perlu pendekatan yang lebih difokuskan pada upaya mencegah dan mengobati depresi pada wanita muda.”

Depresi memengaruhi satu dari sepuluh orang dewasa di Inggris setiap saat. Telah ada peningkatan dalam kebutuhan obat antidepresan dalam 20 tahun terakhir, terutama bagi perempuan.

Dr Jackson, seorang ahli epidemiologi, dan koleganya di Universitas Queensland menganalisis hasil dari studi di Australia. Ini adalah studi skala besar pertama yang menguji hubungan antara depresi dan stroke pada wanita paruh baya yang lebih muda.

Lebih dari 10.500 responden menjawab pertanyaan tentang kesehatan mental dan fisik mereka serta mengenai rincian pribadi lainnya setiap tiga tahun dari tahun 1998 sampai tahun 2010. Satu dari empat responden dilaporkan sedang dalam keadaan tertekan. Pertama kali, ada 177 kasus stroke selama penelitian yang diterbitkan dalam Stroke: Journal of American Heart Association.

Para peneliti mencari faktor-faktor yang dapat memengaruhi risiko stroke, seperti usia, status sosial ekonomi, serta kebiasaan gaya hidup, seperti merokok, minum dan aktivitas fisik. Selain itu, kondisi fisiologis seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, kelebihan berat badan, dan diabetes juga turut dipertimbangkan.

Faktor-faktor lain yang mungkin terjadi adalah bahwa penderita depresi cenderung memiliki pola makan yang kurang sehat dan kurang berolahraga. Mereka juga tidak mengonsumsi obat saat memiliki tekanan darah tinggi atau kolesterol.

www.tempo.co

Tidak ada komentar:

Posting Komentar