Selamat Datang di Blog Panduan Kebidanan dan Kesehatan Keluarga. Berbagai macam info dan tips mengenai kebidanan dan serba serbi kesehatan keluarga tersaji disini dan dikemas secara apik dan enak dibaca, cocok untuk dibaca mahasiswa kebidanan pada khususnya, dan wanita pada umumnya. semoga bermanfaat bagi kita semua. Amin.
 

Senin, 15 Oktober 2012

Atasi Potensi Keguguran dengan Tes Prenatal

0 komentar
Sejumlah tes prenatal yang dilakukan bumil dapat memberikan informasi lebih menyeluruh mengenai kesehatan ibu dan bayi. Berbagai kekhawatiran pun bisa teratasi dengan hasil tes akurat dari rangkaian prenatal screening.

Tes prenatal ini dilakukan pada usia kehamilan tertentu untuk mendapatkan informasi penting yang kemudian dianalisa, lalu menghasilkan informasi yang lebih rinci sehingga dapat meminimalisasi risiko keguguran. Umumnya tes prenatal yang disarankan di antaranya:

* Tes darah pada kehamilan 10 minggu terutama untuk bumil berisiko tinggi. Tes darah ini untuk mengetahui apakah ada risiko down-syndrome atau kelainan kromosom lainnya. Tindakan lanjutan yang kemungkinan dilakukan di antaranya tes  amniocentesis, yakni tes untuk mengetahui kelainan genetik pada bayi dengan memeriksa cairan ketuban atau cairan amnion. Selain pemeriksaan Chorionic Villus Sampling (CVS) yang merupakan cara terakurat untuk mendeteksi kelainan genetik. Hal yang sering terjadi akibat CVS adalah perdarahan vagina.

* Tes darah dan USG pada kehamilan 11-14 minggu. Tes ini untuk mengetahui apakah ada risiko down-syndrome atau masalah genetik seperti Edwards syndrome. Tindakan lanjutan yang kemungkinan dilakukan di antaranya tes amniocentesis atau CVS.

* Tes darah pada usia kehamilan 15-20 minggu. Untuk mengetahui risiko down-syndrome. Tindakan lanjutannya bisa USG, tes CVS atau amniocentesis.

Beberapa tenaga medis biasanya akan mengombinasikan hasil pemeriksaan di trimester pertama dengan pemeriksaan pada trimester berikutnya. Analisa yang lebih lengkap bisa didapatkan setelah melakukan keseluruhan rangkaian pemeriksaan ini, untuk mendapatkan hasil akhir yang lebih menyeluruh.

Sebenarnya, USG yang kerap dilakukan bumil di awal kehamilan punya peran penting dalam perawatan prenatal ini. USG dapat menjadi cara untuk menentukan usia kehamilan, juga memeriksa kondisi bayi, memonitor tumbuh kembangnya, dan mendeteksi risiko cacat lahir tertentu.

Penting dipahami bahwa pemeriksaan darah dan USG tidak berdampak buruk pada bumil juga janin. Jika hasil tes darah selama kehamilan, juga USG menunjukkan hasil positif atau mengkhawatirkan, dokter akan merekomendasikan tes diagnostik yang lebih invasif. Seperti CVS atau amniocentesis. Bumil bisa mendapatkan informasi lebih detil dari pemeriksaan lanjutan ini, yang bisa membantu meminimalisasi risiko keguguran.

Sebaiknya, bumil melakukan konsultasi kepada dokter kandungannya untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai screening atau tes diagnostik ini. Diskusikan mengenai risiko dan manfaatnya, sehingga bumil bisa mendapatkan keterangan lebih komprehensif.


Sumber: Mayo Clinic

Tidak ada komentar:

Posting Komentar